Langsung ke konten utama

Perancangan Robot Pemadam Api Divisi Senior Berkaki




PENDAHULUAN

Robotik tidak lagi dipandang sebagai ilmu yang berkembang hanya dalam konteks teknologi yang berupa fisik saja, namun semakin hari semakin banyak masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup manusia yang perlu diperhatikan. Robot berkembang berawal dari aplikasiaplikasi di industri dalam struktur lingkungan yang lebih dikondisikan sebagai kawasan pabrik, sehingga robot lebih banyak didesain dalam bentuk relatif khas sesuai dengan kebutuhan pabrik, seperti manipulator, dan kebanyakan tidak bersifat mobile atau otonomous. Salah satu cara menambah tingkat kecerdasan sebuah robot adalah dengan menambah sensor pada robot tersebut. Sistem Penggerak (Motor Servo) Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari motor dc, rangkaian gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut dari putaran servo, sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor servo. Sistem mekanik motor servo dapat dilihat pada Gambar 1.
GAMBAR 1. Sistem mekanik motor servo
Sistem Kendali Umpan Balik Sistem kendali yang digunakan adalah system kendali umpan balik, karena memiliki sifat dari suatu sistem untaian-tertutup yang memungkinkan keluarannya bisa dibandingkan dengan masukan sistem itu sedemikian rupa agar tindakan pengendalian yang tepat sebagai fungsi dari keluaran dan masukannya bias terjadi (Pitowarno, 2006). Konfigurasi dasar dari suatu sistem pengendalian umpan balik sederhana ditunjukkan dalam Gambar 2.
 

Perancangan Sensor

Sistem perangkat masukan yang digunakan di sini antara lain sensor dan kontroler yang berfungsi menghasilkan data sensor tersebut.

1.      Sensor ping ultrasonic

Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu obyek tertentu di depannya. Frekuensi kerjanya pada daerah di atas gelombang suara, dari 40 KHz hingga 400 KHz. Ping Ultrasonik adalah produksi parallax yang banyak digunakan untuk aplikasi atau kontes robot cerdas (Gambar 4). Kelebihan sensor ini adalah hanya membutuhkan 1 sinyal (SIG) selain jalur 5 v dan ground.
 
GAMBAR 3. Diagram blok sistem control

GAMBAR 4. Fungsi PIN Ping
Sistem sensor untrasonik digunakan sebagai masukan dari proses pengontrolan robot. Sensor ultrasonik menggunakan modul jadi dari PARALLAX (Budiarto, 2009) dengan 1 buah pin kontrol yaitu sebuah pin I/O. 2. Sharp GP2D12 Optical Distance Sensor Pada dasarnya sensor jarak sama seperti sensor Infra Red (IR) konvensional. Sharp GP2D12 memiliki bagian transmitter/emitter dan receiver (detektor) seperti yang dapat dilihat Gambar 5.
 
GAMBAR 5. Fungsi PIN Sharp GP2D12

Dalam perancangan ini sensor Sharp GP2D12 digunakan untuk membantu pada sistemnavigasi robot agar mampu menghindari tabrakan dengan benda yang menghalangi (Fadlisyah dan Sayuti, 2009). Sharp GP2D12 merupakan sensor infra merah yang bekerja dengan prinsip pemantulan, dimana pada sensor ini terdapat pemancar dan penerima sinar infra merah. Beberapa fitur Sharp GP2D12 yang menjadi alasan pemilihan
sensor ini adalah sebagai berikut:
 a. outputnya analog,
 b. hampir tidak terpegaruh oleh warna yang dideteksi,
c. pembacaan efektif 10 hingga 80 cm,
d. konsumsi arus kecil, yaitu sebesar 33mA.
3. Sensor api (phototransistor)
Phototransistor (Gambar 6) merupakan salah satu komponen yang berfungsi sebagai detektor cahaya yang dapat mengubah efek cahaya menjadi sinyal listrik. Karena itu phototransistor termasuk dalam detektor optik.
 
GAMBAR 6. Phototransistor
Phototransistor dapat diterapkan sebagai sensor yang baik, karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan komponen lain, yaitu mampu untuk mendeteksi sekaligus menguatkannya dengan satu komponen tunggal. Phototransistor memiliki beberapa karakteristik yang sering digunakan dalam perancangan, yaitu:
a. dalam rangkaian jika menerima cahaya akan berfungsi sebagai resistan.
b. semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima, maka semakin besar pula resistan yang dihasilkan.
c. menghantarkan arus saat ada cahaya yang mengenainya.
d. penerimaan cahaya dilakukan pada bagian basis.
e. apabila tidak menerima cahaya maka tidak akan menghantarkan arus.
Berdasarkan sifat-sifat dan cara kerja dari phototransistor tersebut, maka perubahan cahaya yang kecil dapat dideteksi. Oleh karena itu phototransistor digunakan sebagai detector cahaya yang peka. Pada penelitian ini, sensor dipasang di depan robot agar bisa langsung berhadapan dengan api yang ada di depan robot, sehingga cahaya dari api dapat tertangkap dengan baik oleh sensor. Rangkaian sensor api berfungsi untuk memberitahu mikrokontroler apabila ada api yang terdeteksi di sekitar robot. Komponen utama dari rangkaian ini adalah phototransistor. Apabila api lilin terdeteksi, phototransistor akan mengalirkan arus dari Vcc ke ground sehingga tegangan keluarannya akan HIGH. Output rangkaian sensor api akan menjadi masukan pada mikrokontroler. Sebuah phototransistor dapat mendeteksi api lilin dalam sudut pandang 500, sehingga agar dapat mendeteksi api lilin dalam 1800 dibutuhkan lima buah phototransistor yang masing-masing mendeteksi api dalam 450 (Gambar 7).




GAMBAR 7. Penempatan Phototransistor

4. Sensor garis

Sensor garis yang digunakan yaitu photodiode yang peka terhadap intensitas cahaya. Rangkaian sensor terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pemancar cahaya dan penerima cahaya. Rangkaian pemancar terdiri dari resistor
sebagai pembatas arus serta IR (Infra Red) sebagai piranti yang memancarkan cahaya. Rangkaian penerima terdiri dari resistor sebagai pembagi tegangan dan photodiode sebagai piranti yang akan menerima pantulan cahaya IR obyek. Rangkaian sensor garis ini memanfaatkan fasilitas ADC yang terdapat pada IC mikrokontroler.

5. Sensor tabrak      

Limit switch yang dipergunakan memiliki keadaan normally opened seperti ditunjukkan pada Gambar 8.
 
GAMBAR 8. Normally Opened Limit Switch

Limit switch yang terhubung akan memberikan logika 0 ke pin PB.6 dan PB.7 dari mikrokontroler 1. Switch pengaman mekanik pada robot adalah sebuah sistem yang dapat membantu pergerakan robot untuk menghindari rintangan. Jika robot melebihi ambang batas pergerakan robot terhadap
dinding, mikrokontroler dapat memberi perintah untuk menghindari rintangan jika switch terkena benda. Sistem switch ini dihubungkan ke mikrokontroler sebagai pengontrol jika pada saat robot berjalan kemudian menabrak dan menyentuh switch pengaman, maka robot akan berusaha menghindari halangan. Switch yang digunakan sebanyak 2 buah berupa switch pengaman robot sebelah kiri dan sebelah kanan. Hasil Produk akhir dari penelitian ini berupa robot pemadam api divisi senior berkaki dengan spesifikasi:
1. Robot mampu menelusuri ruang dan mampu memadamkan api.
2. Pendeteksian jarak untuk menelusuri ruang menggunakan sensor Ping))) Ultrasonik.
3. Pendeteksian api menggunakan lima phototransistor dan dipasang dengan sudut 450 secara horizontal dengan alasan agar api bisa langsung diketahui posisinya terhadap robot.
4. Robot diaktifkan menggunakan sound activation dengan frekuensi 3-4 kHz, agar robot tidak mudah aktif         dengan suara-suara lain. Rangkaian akhir dari robot dapat dilihat pada
Gambar 9.

GAMBAR 9. Rangkaian akhir robot

KESIMPULAN
1. Pengujian sensor api menggunakan pembungkus dapat lebih fokus dalam mendeteksi, hasilnya lebih efektif dari pada sensor dengan keadaan terbuka.
2. Penggunaan dua mikrokontroler ATMega16 kapasitas memorinya sudah mencukupi untuk kalangan dunia , khususnya pada robot ini.
3. Penggunaan sensor Ping))) Ultrasonic Range Finder lebih baik untuk melakukan navigasi pada robot karena data yang di ambil cukup stabil.
4. Penggunan metode telusur dinding masih kurang efektif dalam navigasi robot pemadam api.
5. Robot ini belum bekerja dengan baik dalam mencari dan memadamkan api lilin yang terdapat disekitarnya, karena terdapat kekurangan dari perangkat keras dan perangkat lunaknya.

sumber:https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,sslei=7oX_Vt67Hc_luQSy_KWgDw#q=Perancangan+Robot+Pemadam+Api+Divisi+Senior+Berkaki

Komentar

Postingan populer dari blog ini

THERMISTOR

THERMISTOR (NTC dan PTC) 1.        Pengertian Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau nilai hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor merupakan singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan (Resistor) yang berkaitan dengan Panas (Thermal). Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu Thermistor NTC ( Negative Temperature Coefficient ) dan Thermistor PTC ( Positive Temperature Coefficient ). Komponen Elektronika yang peka dengan suhu ini pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan inggris yang bernama Michael Faraday pada 1833. Thermistor yang ditemukannya tersebut merupakan Thermistor jenis NTC (Negative Temperature Coefficient). Michael Faraday menemukan adanya penurunan Resistansi (hambatan) yang signifikan pada bahan Silver Sulfide ketika suhu dinaikkan. Namun Thermitor komersil pertama yang dapat diproduksi secara massal adalah Thermistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930. Samuel Ruben adalah se

Materi Transduser

Transduser merupakan suatu alat yang dapat mengubah suatu energi ke energi lainnya. Jenis-jenis energy tersebut antara lain energy listrik, energy panas, energy kimia, energy cahaya, energy bunyi(akustik), energy elektromagnetik, dan energy mekanikal. Alat-alat yang dapat mengkonversi atau mengubah energy-energi diatas disebut sebagai transduser. Jenis-jenis Transduser Berdasarkan fungsinya, Transduser terbagi menjadi 2 jenis yaitu :                                                                                                                                                                                     1.        Transduser Input (Input Transducer) Merupakan Transduser yang dapat mengubah energi fisik (physical enery) menjadi sinyal listrik. Energy fisik tersebut dapat berbentuk cahaya, tekanan, suhu maupun gelombang suara. Transduser Input sering disebut ju

MACAM - MACAM RADAR

A. Latar Belakang Radar adalah sistem objek-deteksi yang menggunakan gelombang radiountuk menentukan jangkauan, ketinggian, arah, atau kecepatan objek.Radar dapat digunakan untuk mendeteksi pesawat, kapal, pesawat ruang angkasa, peluru kendali, kendaraan bermotor, formasi cuaca, dan medan. Antena radar memancarkan pulsa gelombang radio atau gelombang mikro yang dipantulkan oleh benda yang ditemui. Tujuannya mengembalikan sebuah bagian kecil dari energi gelombang untuk hidangan atau antenna yang biasanya terletak di lokasi yang sama dengan pemancar. Penggunaan radar modern sangat beragam, termasuk kontrol lalu lintas udara, astronomi radar, pertahanan udara, sistem antiroket, radar laut untuk mencari landmark dan kapal lainnya, sistem pesawat anticollision, sistem pengawasan laut, pengawasan luar angkasa dan sistem pertemuan, dan meteorologi curah hujan pemantauan. Sistem kontrol altimetri dan penerbangan rudal sasaran dipandu menemukan sistem, dan radar penembus tanah untuk peng