Langsung ke konten utama

SISTEM PENGATURAN VENTILASI UDARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU

SISTEM PENGATURAN VENTILASI UDARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU

Oleh : Rizka Dwiannisa
Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Sudarto SH, Tembalang, Semarang 50275

Abstrak
Untuk melakukan ventilasi pada sistem otomasi ruang pengemudi dipasang pada ventilasi kebutuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan sebuah sistem ventilasi otomatis berbasis sensor suhu sebagai detektor inframerah pasif. Serta sebagai hasil motor digunakan untuk menggerakan daun ventilasi. Ketika sensor LM35 mendeteksi suhu yang tidak biasanya (panas) maka hasilnya akan mendorong ventilasi. Sebagai rangkaian kontrolnya menggunakan IC 324 dan memakai relay sebagai saklar otomatisnya
kata kunci : ventilasi, inframerah pasif, sensor LM35, IC 324, relay.

1.      PENDAHULUAN
Dalam perkembangan teknologi, banyak sarana yang dirancang secara otomatis untuk membantu kegiatan manusia dalam mengatur kegiatan sehari-hari, seperti sistem buka tutup daun ventilasi secara otomatis. Hal ini dilakukan untuk memudahkan aktivitas manusia.
Berdasarkan hal di atas maka dirancanglah alat untuk menggerakkan daun ventilasi secara otomatis. Alat ini akan bekerja apabila sensor suhu LM35 mendeteksi suhu panas dan sebagai outpunya motor akan menggerakan venilasi. Diharapkan dengan  adanya alat pendeteksi ini, dapat mempermudah kita untuk beraktivitas.

2.      MANFAAT dan TUJUAN
a.    Manfaat
1.   Adapun manfaat dari pembuatan sistem pengaturan ventilasi otomatis
2.   dengan menggunakan sensor suhu ini adalah agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk mempermudah penggunaan ventilasi tanpa mengatur penggunaan ventilasi, efektif dan efisien bagi penggunanya.
3.   Agar masyarakat awam bisa lebih mengenal bahwa teori Sistem Pengaturan dapat diterapkan di dalam pembuatan alat-alat sederahan

b.      Tujuan
1.      Tujuan dari pembuatan sistem pengaturan On/Off Kipas Angin dengan
2.      menggunakan sensor suhu adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
3.      Sistem Pengaturan
4.      Memahami Sistem Pengaturan dengan membuat alat sederhana dengan
5.      aplikasi sistem kontrol sederhana.
6.      Untuk mengimplementasikan teori yang di dapat pada perkuliahan Sistem
7.      Pengaturan ke dalam bentuk praktek.
8.      Memahami prinsip kerja/proses kerja alat yang dibuat.

3.      ALAT dan BAHAN RANGKAIAN

1. Dari pembuatan alat
a. Komponen atau bahan pembuatan :
Tabel 1.1 Komponen atau bahan pembuatan
No.
Nama
Jumlah
1.
IC LM-35 beserta socketnya
1
2.
Transistor BC-547
1
3.
Kapasitor 470 µF
2
4.
Komparator IC LM-35
1
5.
Dioda Bridge 2A
1
6.
Dioda In 4001
1
7.
Trimpot
1
8.
Travo 1A
1
9.
IC-7805
1
10.
Relay 5V
1
11.
Resistor 470 Ω
4
12.
Led merah
2
13.
Led biru
1
14.
Header 2 pin
1
15.
Motor 3 Volt
1
16.
Protoboard
1
17.
Timah
Secukupnya
18.
Kabel
Secukupnya
19.
Baterai 1,5V
1

4.      GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 1.1 Rangkaian Sistem Pengaturan Ventilasi Otomatis Menggunakan Sensor Suhu


BAB II
DASAR TEORI

2.1 Catu Daya
Catu daya merupakan suatu rangkaian penyuplay tegangan dengan input  tegangan AC dan output tegangan DC. Dengan kata lain mengkonversikan  tegangan AC ke DC. Pada rangkaian catu daya terdapat transformator yang
berfungsi sebagai penurun tegangan. Dengan rangkaian jembatan empat dioda  tegangan disearahkan. Kemudian disaring oleh kapasitor dan distabilkan oleh IC  sehingga mendapatkan output DC yang stabil.  Komponen paling penting dalam catu daya adalah transformator. Transformator (trafo) merupakan piranti yang mengubah energi listrik dari suatu  level tegangan AC ke level tegangan AC lain melalui gandengan magnet  berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. Transformator terdiri atas dua atau  lebih kumparan yang dililitkan pada inti besi bersama. Secara umum, kumparan- kumparan trafo tidak terhubung secara langsung secara elektrik. Satu-satunya hubungan antara kumparan berupa gandengan fluk magnetic yang berada pada inti  besi. Transformator digunakan secara luas baik pada bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaan transformator pada system tenaga, misalnya untuk mengubah level tegangan pada penyaluran tenaga listrik. Dalam bidang  elektronika, transformator digunakan antara lain sebagai gandengan impedansi antara sumber dengan beban, untuk memisahkan satu rangkaian dari rangkaian  lain, dan filter arus searah.
Trafo tersusun dari dua atau lebih kumparan yang dililitkan pada inti besi.  Kumparan Primer adalah kumparan yang terhubung ke sumber. Kumparan  Sekunder (tersier, dan seterusnya) adalah kumparan yang terhubung ke beban.  Berdasar cara lilitan pada kumparan inti dikenal dua tipe transformator: tipe inti ( core type) dan tipe cangkang (shell type). Pada tipe inti, inti berupa batangan segi  empat dengan kumparan dililitkan pada dua sisi inti. Sementara inti trafo tipe cangkang terdiri dari tiga lengan dengan kumparan dililitkan pada lengan tengah 6 inti. Inti trafo disusun atas lapisan-lapisan tipis yang diisolasi secara elektrik  antara satu lapisan dengan yang lain untuk meminimalkan arus.
Kumparan primer dan sekunder secara fisik, dililitkan satu di atas yang lain dengan kumparan tegangan rendah berada di sebelah dalam (dekat inti). Susunan mempunyai keuntungan mempermudah isolasi sisi kumparan tegangan tinggi dengan inti dan memperkecil fluks bocor dibandingkan jika kedua kumparan disusun secara terpisah pada inti.
Pada rangkaian catu daya terdapat dioda. Dioda merupakan salah satu komponen elektronika yang termasuk komponen aktif. Dibawah ini merupakan gambar yang melambangkan dioda penyearah
 
Gambar 2.2 Simbol Dioda

Sisi P disebut Anoda dan sisi N disebut Katoda. Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional mudah mengalir dari sisi P ke sisi N. Dalam pendekatan dioda ideal, dioda dianggap sebagai sebuah saklar tertutup jika diberi bias forward dan sebagai saklar terbuka jika diberi bias reverse. Artinya secara ideal, dioda berlaku seperti konduktor sempurna (tegangan nol) jika dibias forward dan seperti isolator sempurna (arus nol) saat dibias reverse. Pada rangkaian catu daya juga terdapat kapasitor. Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf “C” adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.
Pada catu daya juga terdapat IC. Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari bahan semi conductor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif kecil. Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari satuan-satuan komponen(individual) yang dihubungkan satu sama lainnya menggunakan kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar serta tidak praktis. Perkembangan teknologi elektronika terus semakin meningkat dengan semakin lengkapnya jenis-jenis IC yang disediakan untuk rangkaian Linear dan Digital, sehingga produk peralatan elektronik makin tahun makin tampak kecil dan canggih.
2.2 Sensor Suhu
Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panasmenjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang digunakan untuk membuat sensor ini, salah satunya dengan cara menggunakan material yang berubah hambatannya terhadap arus listrik sesuai dengan suhunya. Logam akan bertambah besar hambatannya terhadap arus listrik jika panasnya bertambah. Hal ini dapat dijelaskan dari sisi komponen penyusun logam. Logam dapat dikatakan sebagai muatan positif yang berada di dalam elektron yang bergerak bebas. Jika suhu bertambah, elektron-elektron tersebut akan bergetar dan getarannya semakin besar seiring dengan naiknya suhu. Dengan besarnya getaran tersebut, maka gerakan elektron akan terhambat dan menyebabkan nilai hambatan dari logam tersebut bertambah.Bahan semikonduktor mempunyai sifat terbalik dari logam, semakin besar suhu, nilai hambatan akan semakin turun. Hal ini dikarenakan pada suhu yang semakin tinggi, elektron dari semikonduktor akan berpindah ke tingkat yang paling atas dan dapat bergerak dengan bebas. Seiring dengan kenaikan suhu, semakin banyak elektron dari semikonduktor tersebut yang bergerak bebas, sehingga nilai hambatan tersebut berkurang. Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan. Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC . 3 pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajat celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :
VLM35 = Suhu ̽  10mV
Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºCkarena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya Jarak yang jauh diperlukan penghubung yang tidak terpengaruh oleh interferensi dari luar, dengan demikian digunakan kabel selubung yang ditanahkan sehingga dapat bertindak sebagai suatu antenna penerima dan simpangan didalamnya, juga dapat bertindak sebagai perata arus yang mengkoreksi pada kasus yang sedemikian, dengan mengunakan metode bypass kapasitor dari Vin untuk ditanahkan. Berikut ini adalah karakteristik dari sensor LM35,
1.      Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan
suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2.      Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC seperti terlihat pada gambar 2.2.
3.      Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
4.      Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
5.      Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
6.      Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
7.      Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8.      Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.

2.3 Trimpot
Resistor tidak tetap manual (trimpot/Variabel resistor) Trimpot adalah kependekan dari tripotensiometer, bentuk fisiknya kecil dan memiliki nilai tahanan yang dapat di rubah-rubah namun dengan menggunakan alat bantu berupa obeng kecil, karena untuk merubah nilai resistansinya tidak bisa menggunakan tangan. Sebagai tahanan bahan resistansinya adalah menggunakan bahan karbon atau arang.

2.4 Diode Bridge
Dioda Bridge merupakan 4 buah dioda yang dirangkai menjadi rangkaian jembatan/bridge. Banyak digunakan pada rangkaian catu daya sebagai penyearah gelombang penuh (full wave rectifier). Contoh : B40C800, kiprox pada kendaraan bermotor dan sebagainya. Dalam pemasangannya dioda harus terpasang dengan benar, tidak boleh terbalik. Secara fisik kaki katoda ( K ) adalah kaki yang dekat dengan tanda gelang yang terdapat pada body-nya. Untuk mengetahui sebuah dioda masih bagus atau sudah rusak adalah dengan menggunakan AVO Meter. Posisikan pada Ohm meter, kasih bias maju (tap AVO + terhubung ke katoda dan - ke anoda) --> harus tersambung (jarum bergerak), kasih bias mundur --> harus tidak tersambung (jarum tidak bergerak). 'Jika dan hanya jika' ke-dua kriteria tersebut terpenuhi semua maka dioda tersebut masih bagus, selain itu berarti rusak (putus/bocor). Jenis dioda yang lainnya lagi adalah LED (Light Emitting Dioda) yaitu jenis dioda yang dapat meng-emisikan (memancarkan) cahaya. Cahaya yang  dikeluarkan bisa cahaya tampak (merah, kuning, hijau, biru, putih dsb.) ataupun infra merah. Untuk LED cahaya tampak biasa digunakan sebagai lampu indikator pada peralatan-peralatan elektronik atau lampu 2 display, 7 segment dan sebagainya, sedangkan LED infra merah biasa digunakan pada rangkaian remote control televisi, VCD/DVD player, mouse dan sebagainya. LED memiliki kelebihan yaitu konsumsi arus yang rendah (sekitar 50 mA) dan usia/life time yang panjang jika digunakan pada tegangan kerja yang sesuai (sekitar 1.5 - 3 volt
DC) sehingga cocok digunakan dalam banyak penerapan. Jika tegangan yang diberikan melebihi 3 volt, LED akan berumur pendek dan bahkan bisa langsung
rusak.

2.5 Penguat OP-AMP
Adalah penguat beda (differential amplifier) dengan impedansi input tinggi dan output impedansi rendah. Op amp banyak digunakan untuk pengubah tegangan (amplitudo dan polaritas), osilator, filter dan rangkaian instrumentasi. Op amp terdiri dari sejumlah besar difFerential amplifier untuk mendapatkan
·         penguatan tegangan yang besar. Karakteristik terpenting dari sebuah op-amp yang ideal adalah : Penguatan loop terbuka amat tinggi Impedansi masukan yang sangat tinggi sehingga arus masukan dapat diabaikan
·         Impedansi keluaran sangat rendah sehingga keluaran penguat tidak terpengaruh oleh pembeban.
Pada op-amp terdapat satu terminal keluaran, dan dua terminal masukan. Terminal masukan yang diberi tanda (-) dinamakan terminal masukan pembalik (inverting), sedangkan terminal masukan yang diberi (+) dinamakan terminal masukan bukan pembalik (noninverting).
Gambar 2.3 Op Amp


BAB III
METODE PERANGKAIAN

3.1 Algoritma
1.   Start (Mulai).
2.   Pemberian harga awal atau penentuan suhu maksimum pada suatu ruangan =
    36°.
3.   Masukkan input berupa sumber tegangan (power) dan suhu ruangan pada saat
     diukur.
4.   Jika input sumber tegangan (power) = on, maka lanjutkan ke langkah ke-5.
5.   Jika input sumber tegangan (power) = off, maka lanjutkan ke langkah
6.   Jika input suhu ruangan (T) lebih besar dari suhu maksimum, maka lanjut ke
    langkah ke-6.
    Jika input suhu ruangan (T) lebih kecil dari suhu maksimum, maka kembali ke
    langkah ke-3.
7.   End (selesai).

3.2 Rangkaian Alat
Alat ini terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian catu daya dan kontroler . Hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini. Catu daya disusun oleh beberapa komponen seperti PCB matrik, transformator, dioda bridge 2A, kapasitor 470 µF, IC 7805 + Heatsink, resistor 47Ω, dan LED merah.Rangkaian alat kontrolnya terdiri dari PCB matrik, header 2 pin, resistor 47
Ω, kapasitor 470 µF, IC LM-324, LED merah dan biru, baterai 3V, motor listrik.

3.3 Cara Kerja
Berikut ini adalah karakteristik dari sensor LM35 :
1.      Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2.      Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC.
3.      Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
4.      Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
5.      Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
6.      Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
7.      Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8.      Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Trimpot adalah kependekan dari tripotensiometer, bentuk fisiknya kecil dan memiliki nilai tahanan yang dapat diubah-ubah namun dengan menggunakan alat bantu berupa obeng kecil, karena untuk merubah nilai resistansinya tidak bisa menggunakan tangan. Sebagai tahanan bahan resistansinya adalah menggunakan bahan karbon atau arang. Tegangan dari trimpot ini juga masuk ke LM-324 LM 324 Adalah penguat beda (differential amplifier) dengan impedansi input tinggi dan output impedansi rendah. Op amp banyak digunakan untuk pengubah tegangan (amplitudo dan polaritas), osilator, filter dan rangkaian instrumentasi. Op amp terdiri dari sejumlah besar difFerential amplifier untuk mendapatkan penguatan tegangan yang besar. Karakteristik terpenting dari sebuah op-amp yang ideal adalah:
1.      Penguatan loop terbuka amat tinggi
2.      Impedansi masukan yang sangat tinggi sehingga arus masukan dapat diabaikan
3.      Impedansi keluaran sangat rendah sehingga keluaran penguat tidak terpengaruh oleh pembeban.
Pada op-amp terdapat satu terminal keluaran, dan dua terminal masukan. Terminal masukan yang diberi tanda (-) dinamakan terminal masukan pembalik (inverting), sedangkan terminal masukan yang diberi (+) dinamakan terminal masukan bukan pembalik (noninverting). Di LM 324 terjadi pembandingan tegangan yang masuk dari output trimpot dan output LM 35 dibandingkan, apabila tegangan dari LM35 lebih besar dari trimpot, maka Vcc yang terhubung pada LM324 akan menyalurkan tegangan ke resistor 470 ohm yang akan membatasi tegangan sebelum memasuki transistor agar transistor tidak cepat panas dan jebol. Kemudian tengangan akan masuk ke transistor. Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya. saat tegangan mencapai transistor tegangan 3,4 volt tersebut dapat mengaktifkan transistor yang membuat arus dari emitter naik ke collector yang akan mengaktifkan relay. Relay adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. Susunan paling sederhana terdiri dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar. setelah itu relay ini akan bekerja menghubungkan arus dari baterai ke motor. Disini digunakan motor sebagai simulasi bekerjanya ventilasi, yang akan membuat suhu ruangan menjadi sejuk dan memberi pengaruh terhadap LM 35 sehingga tegangan pada sensor akan menjadi turun dan kemudian relay akan otomatis mematikan seluruh sensor begitupula sebaliknya ketika suhu ruangan meningkat kembali maka keseluruhan system diatas akan bekerja kembali.

BAB V
SIMPULAN

Dari ide perancangan sistem pengaturan ventilasi udara otomatis dengan menggunakan sensor suhu LM-35 dapat disimpulkan bahwa teori perancangan ini dapat diterapkan dalam pembuatan alat-alat sederhana seperti berupa sensor suhu dalam sistem pengaturan ventilasi udara otomatis.
Sensor suhu yang digunakan dalam perancangan alat ini adalah menggunakan sensor LM-35.
Sebagai rangkaian kontrolnya menggunakan IC 324 dan memakai relay sebagai saklar otomatisnya.
Alat ini juga menggunakan motor listrik 3 Volt sebagai aktuator dalam sistem pengaturan ini.
Dengan menggunakan alat ini kita dapat menghemat energy dan dinilai lebih efisiensi.






















Komentar

Postingan populer dari blog ini

THERMISTOR

THERMISTOR (NTC dan PTC) 1.        Pengertian Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau nilai hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor merupakan singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan (Resistor) yang berkaitan dengan Panas (Thermal). Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu Thermistor NTC ( Negative Temperature Coefficient ) dan Thermistor PTC ( Positive Temperature Coefficient ). Komponen Elektronika yang peka dengan suhu ini pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan inggris yang bernama Michael Faraday pada 1833. Thermistor yang ditemukannya tersebut merupakan Thermistor jenis NTC (Negative Temperature Coefficient). Michael Faraday menemukan adanya penurunan Resistansi (hambatan) yang signifikan pada bahan Silver Sulfide ketika suhu dinaikkan. Namun Thermitor komersil pertama yang dapat diproduksi secara massal adalah Thermistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930. Samuel Ruben adalah se

Materi Transduser

Transduser merupakan suatu alat yang dapat mengubah suatu energi ke energi lainnya. Jenis-jenis energy tersebut antara lain energy listrik, energy panas, energy kimia, energy cahaya, energy bunyi(akustik), energy elektromagnetik, dan energy mekanikal. Alat-alat yang dapat mengkonversi atau mengubah energy-energi diatas disebut sebagai transduser. Jenis-jenis Transduser Berdasarkan fungsinya, Transduser terbagi menjadi 2 jenis yaitu :                                                                                                                                                                                     1.        Transduser Input (Input Transducer) Merupakan Transduser yang dapat mengubah energi fisik (physical enery) menjadi sinyal listrik. Energy fisik tersebut dapat berbentuk cahaya, tekanan, suhu maupun gelombang suara. Transduser Input sering disebut ju

MACAM - MACAM RADAR

A. Latar Belakang Radar adalah sistem objek-deteksi yang menggunakan gelombang radiountuk menentukan jangkauan, ketinggian, arah, atau kecepatan objek.Radar dapat digunakan untuk mendeteksi pesawat, kapal, pesawat ruang angkasa, peluru kendali, kendaraan bermotor, formasi cuaca, dan medan. Antena radar memancarkan pulsa gelombang radio atau gelombang mikro yang dipantulkan oleh benda yang ditemui. Tujuannya mengembalikan sebuah bagian kecil dari energi gelombang untuk hidangan atau antenna yang biasanya terletak di lokasi yang sama dengan pemancar. Penggunaan radar modern sangat beragam, termasuk kontrol lalu lintas udara, astronomi radar, pertahanan udara, sistem antiroket, radar laut untuk mencari landmark dan kapal lainnya, sistem pesawat anticollision, sistem pengawasan laut, pengawasan luar angkasa dan sistem pertemuan, dan meteorologi curah hujan pemantauan. Sistem kontrol altimetri dan penerbangan rudal sasaran dipandu menemukan sistem, dan radar penembus tanah untuk peng